[FF] OUR PROMISE

Title : Our Promise
Author : Arinicchi
Genre : School Life
Ratting : PG-13
Main Cast : Byun Baekhyun (EXO), Park Chaerin (OC)
Other : Eunji (A Pink), Soo Jung (Krystal fx), Sunny (SNSD), Bora (Sistar), Kim Jong In (Kai EXO), Kim Jong Dae (Chen EXO), Do Kyung Soo (D.O EXO)
Intro : Annyeonghaseyo~ Ini fanfic pertamaku yang selesai. Story linenya aku ambil dari komik "Try Run After You" dengan tambahan dimana-mana. Hati-hati typo bertebaran dimana-mana. Hehehe Intro end~~~
Happy reading...
"Dulu dan sekarang itu berbeda, karena waktu telah mengubah segalanya" - Park Chaerin 


Author POV  
“Baekhyun-ah kami juga ikut ke karaoke, ya…” kata Soo Jung bergelayut mesra di lengan Baekhyun.
“Tidak bisa. Kami hanya mengajak cewek-cewek cantik saja,” Jong In namja playboy kelas dasar yang menamai dirinya Kai, menanggapi Soo Jung.
“Eyy… Apa kau lupa kalau Soo Jung itu anggota club cheers yang terpilih tanpa seleksi? Dia juga pernah terpilih sebagai putri tercantik tingkat SMP” jelas Sunny membanggakan sahabatnya.
Hahaha... Jangan terlalu menanggapinya. Kai memang suka bercanda. Tentu saja, semuanya boleh ikut” kata Baekhyun diiringi senyum manisnya. Pastinya membuat Soo Jung dan Sunny semakin terpesona.
Di sudut kelas seorang cewek dengan kacamata tebalnya memperhatikan Baekhyun yang sedang mengobrol dengan beberapa murid.
Aish… Kenapa mereka harus berkumpul di depan pintu begitu, bagaimana aku bisa lewat? kata Chaerin, cewek berkacamata tebal itu dalam hati.
Chaerin POV
Jam pelajaran sekolah berakhir dan aku seharusnya pulang sekarang. Tapi, di depan pintu kelasku berkumpul siswa-siswi            populer. Ayolah, kenapa harus di depan kelasku? Bukankah Baekhyun siswa kelas C, dan cewek-cewek mencolok itu dari kelas F. Ahh… Orang-orang yang mencolok seperti mereka, aku tidak menyukainya. Aku tipe orang yang tidak bisa memulai pembicaraan. Mengawali topic pembicaraan, ugh… rasanya sangat menakutkan! Yang aku lakukan, yah… sebisa mungkin tidak terlibat dengan mereka. Tapi, cowok itu…
“Chaerin-ah, ada apa? Ayo pulang!” Eunji menyadarkan pikiranku yang tertuju dengan pintu kelasA yang penuh dengan siswa-siswi populer. Aish! Kenapa Eunji harus menegurku. Kalau begini…
“Chaerin-ah!”
Sudah ku duga. Baekhyun memanggilku. Jantungku hampir saja loncat dari tempatnya. Byun Baekhyun, cowok ini tidak akan membiarkan aku pergi begitu saja.
“Kami akan ke karaoke, ayo ikut,” ajak Baekhyun. Dia berjalan ke arahku. Aku hanya diam. Beberapa yeoja mulai berbisik tidak jelas. “Kau harus ikut dengan kami,” lanjut Baekhyun. Ooo… Wajahnya sangat tampan dari jarak sedekat ini.
“A… aku tidak bisa,” jawabku pelan.
“Hah? Kenapa?” Baekhyun… kenapa kau mesti bertanya? Harusnya kau sudah tahukan bagaimana kita sekarang.
“Baekhyun, bukankah kau hanya mengajak cewek cantik saja.” Kata cewek berkulit tan teman sekelasku yang ku tahu namanya Bora, dia memandangku tak suka.
“Kalau kau mengajak Chaerin, kita pasti akan membahas pelajaran sekolah yang baru saja berakhir” Tambah Sunny teman sekelasku. Teman, sepertinya kata itu tidak cocok untuknya.
“Aku tidak ada masalah dengan itu.” Lagi-lagi Baekhyun tersenyum. Hei, sejak kapan hatiku berdebar melihat senyumnya. “Kau harus ikut.” Kata Baekhyun kali ini memegang tanganku. Soo Jung, Sunny, Bora……. tatapan mereka seperti……. akan membunuhku.
“Eunji-ya, ayo pulang.” Aku menarik tanganku dari Baekhyun dan berjalan dengan cepat keluar kelas.
Kebanyakan siswa di kelasku memang selalu melihatku dengan tatapan aneh. Berkacamata, membawa buku kemana-mana, penghuni tetap perpustakaan, suka menyendiri apa itu sangat aneh? Untuk yang terakhir aku kurang setuju. Aku bukannya suka menyendiri, merekalah yang menjauhiku. Mereka hanya akan datang pada saat ujian. Entahlah apa yang aneh padaku. Bahkan aku menggunakan seragam yang sama seperti mereka. Setidaknya aku beruntung bisa berteman dengan Jung Eunji. Dia cantik, baik hati dan juga tulus berteman denganku.
Author POV
Di perjalanan pulang…          
“Apa-apaan itu? Tatapan mereka menyebalkan sekali.” Eunji mengomentari kejadian yang dilihatnya tadi. Chaerin hanya diam. “Tapi, aku bisa mengerti. Baekhyun memang keren, tampan, ceria dan juga baik hati. Makanya banyak orang menyukainya.” Lanjut Eunji.
“Apa Baekhyun orang yang seperti itu?” tanya Chaerin.
“Yup! Aku pikir, kau lebih mengenal Baekhyun dari pada kami. Selain itu suara Baekhyun juga merdu. Padahal baru 1 bulan kita resmi menjadi siswa di Seoul High School. Baekhyun sudah mempunyai banyak fans. Enak sekali kau bisa akrab dengan Baekhyun.”
“Kami tidak seakrab yang kau pikirkan. Kebetulan saja rumah kami bersebelahan.”
“Tapi cewek-cewek sombong itu iri padamu loh.” Kata Eunji menyikut pelan lengan Chaerin. “Kau sangat beruntung Park Chaerin!”
Chaerin tersenyum kikuk. Beruntung? Baekhyun cowok tampan yang populer dan Chaerin cewek pemalu yang selalu dipandang aneh oleh teman-temannya. Hanya itu yang ada dipikiran Chaerin sekarang.
*
*
*
Chaerin keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
“Baekhyun?!!” Chaerin kaget bukan main karena sekarang Baekhyun dengan santainya membaca komik di kamarnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Walaupun Baekhyun sering melakukannya, tapi selalu ada pemberitahuan sebelumnya. Untung saja Chaerin memakai bajunya di kamar mandi.
“Lihat!” Kata Baekhyun semangat sambil mengangkat satu set komik Kuroko No Basuke season 3. Komik-komik itu berhasil membuat mata Chaerin membulat sempurna.
“Kau mendapatkannya?!” Chaerin langsung menerjang komik di tangan Baekhyun. Bukan hanya buku pelajaran, Chaerin juga sangat menyukai komik.
“Setelah karaokean aku mampir di toko komik dan aku beruntung Kuroko sudah terbit” jelas Baekhyun dan mengambil sebuah komik dari tangan Chaerin kemudian membacanya.
“Baekhyun-ah” panggil Chaerin pelan. Suasana tiba-tiba berubah menjadi serius.  “Aku harap kau tidak menyapaku lagi selama di sekolah” lanjut Chaerin setelah 5 detik terjadi keheningan.
“Wae?” tanya Baekhyun santai tanpa mengalihkan pandanganya dari komik.
“Karena… karena…” lidah Chaerin tiba-tiba menjadi kelu.
“Kita bersahabat dari dulu kan” kata Baekhyun masih santai membaca komik.
“Dulu dan sekarang itu berbeda” nada biacara Chaerin sedikit meninggi.
“Kau dan aku adalah sahabat sejak kecil. Tidak ada yang berbeda dan tidak ada yang berubah” kata Baekhyun kali ini menatap Chaerin tepat di matanya.
“Po, pokoknya!” kata-kata Chaerin terhenti ketika Baekhyun mendekat dan membuka kacamata tebal Chaerin.
“Wajahmu masih sama seperti pertama kali aku melihatmu” kata Baekhyun dan tersenyum.
“Ya! Apa yang kau lakukan?!” Chaerin segera mengambil kacamatanya dari tangan Baekhyun. “Sudah ku bilang dulu dan sekarang itu..” lagi-lagi Chaerin terdiam karena Baekhyun menariknya kedalam pelukan.
“Kita sudah SMA. Apa kau masih ingat janji waktu itu?” kata Baekhyun semakin mengeratkan pelukannya. Wajah Chaerin memanas.
“A… aku… aku tidak tahu apa yang kau bicarakan” Chaerin mendorong paksa Baekhyun menjauh kemudian menariknya keluar dari kamarnya.
“Chaerin-ah..”
“Yang jelas jangan menyapaku di sekolah!” tanpa menghiraukan Baekhyun Chaerin menutup pintunya dengan keras.
“Hei, Chaerin!” Baekhyun mengetuk pintu kamar Chaerin. Tidak ada jawaban.
Janji… Baekhyun, masih ingat dengan janji itu. Batin Chaerin.
Dibidibidip! Nada yang menandakan ada pesan masuk di HP Chaerin berbunyi.
From: Byun Baekhyun
Apa kau benar-benar melupakan janji itu?
*
*
*
Chaerin POV
Dilahirkan di Negara yang sama, di kota yang sama, bahasa yang sama, sejak kecil selalu bersama, bermain bersama, menyukai warna yang sama, menyukai genre film yang sama. Mana mungkin aku bisa lupa janji itu. Dari dulu aku ingin cepat-cepat menjadi anak SMA. Karena aku sangat menyukaimu, Baekhyun
Flashback ON
Baekhyun dan Chaerin kecil sedang bemain di taman.
“Chaerin-ah. Lihat itu!” seru Baekhyun.
“Hah?” Chaerin melihat arah tunjuk Baekhyun.
“CIUMAN” kata Baekhyun dan Chaerin hampir bersamaan.
Di bawah pohon besar yang tidak terlalu jauh dari tempat Chaerin dan Baekhyun bermain ada sepasang kekasih yang sedang berciuman.
“Apa aku juga boleh mencium Chaerin?” tanya Baekhyun 6 tahun dengan semangat.
“Hah?! Tidak boleh!” jawab Chaerin 6 tahun dengan cepat. “Ciuman itu kalau sudah dewasa dan jadi pacar!” jelas Chaerin.
“Dewasa itu kapan?” tanya Baekhyun lagi.
“Eng… Kalau sudah SMA” jawab Chaerin polos.
“Jadi, kalau kita sudah SMA dan jadi pacar kita ciuman di bawah pohon itu, ya!” kata Baekhyun mengacungkan jari kelingkingnya.
“Baiklah!” Chaerin mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Baekhyun.
Flashback OFF
Janji yang diucapkan dengan sungguh-sungguh. Tapi sekarang cuma sebuah kenangan yang aneh saja. Kau pasti berpikir seperti itu juga, kan? Batin Chaerin.
*
*
*
Seoul High School jam istirahat…
Chaerin POV
“Aaahh… aku tidak mengerti sama sekali dengan pelajaran guru Lee tadi” keluh Eunji lalu menyedot teh botolnya hingga setengah dan memakan dua iris kimbab sekaligus.
Aku dan Eunji sedang menikmati makan siang di kantin saat ini.
“Wajahmu sangat lucu saat dibangunkan guru Lee tadi. Hahaha” aku tertawa mengingat wajah lucu Eunji.
“Pelajarannya sangat membosankan apa salahnya aku tertidur? Dan karena aku tidur dia memberikanku tugas lebih banyak dari yang lain. Apa dia tidak tahu, matematika itu sangat susah!” Eunji terus mengeluhkan guru Lee. Aku kembali tertawa melihat ekspresi Eunji yang mengomel dengan mulut penuh makanan. Wajahnya sekarang tak kalah lucunya saat dia ketahuan tidur dikelas tadi.  “Kau harus mengajariku pulang sekolah nanti. Yah ya…” pinta Eunji dengan puppy eyesnya. Aku mana mungkin bisa menolaknya.
“Baiklah, setelah pulang sekolah nanti kita belajar bersama” kataku.
“Oke! Kita akan belajar bersama” kata Baekhyun.
Ehh… Baekhyun??!!! Cowok ini, apa dia berencana membunuhku dengan serangan jantung. Datang tiba-tiba entah dari mana. Terlebih dengan senyum lebar yang membuat kedua matanya menjadi seperti bulan sabit. Imut sekali… Eh!
“Ekspresimu terlalu berlebihan Chaerin-sshi” kata Baekhyun mengusap kepalaku lembut. Hal yang selalu membuat aku tenang. Perasaan apa ini? Rasanya ada ribuan kupu-kupu berterbangan di perutku. Aku begitu bahagia Baekhyun bersamaku. Apa aku mencintainya? Tapi… itu tidak mungkin. Bodoh! Kenapa aku bisa berpikiran seperti itu. Kau dan aku terlalu berbeda…
“Wah, Baekhyun apa yang kau lakukan?” tanya Soo Jung yang datang bersama Bora dan Sunny.
“Aaah…. Aku tahu. Kau memang sungguh hebat Baekhyun” kata Sunny. Membuat tanda tanya di otakku. “Tapi, kau juga jahat sekali. Kau pasti mau belajar bersama Chaerin orang terpintar di kelas 1A, supaya dia bisa mengerjakan tugas-tugasmu, kan?” lanjut Sunny.
“Kasihan sekali, Chaerin hanya dimanfaatkan” sambung Bora.
“Bodoh, apa yang kalian bicarakan? Aku hanya ingin bersama Chaerin kok” kata Baekhyun merangkul pundakku. Aku mengerjapkan mataku dua kali. Apa yang Baekhyun lakukan? Dengan wajah kesal, Soo Jung dan pengikutnya pergi meninggalkan kami.
Sepulang sekolah aku mendapatkan surat kaleng di dalam lokerku. Isinya akan menghancurkanku jika bersama Baekhyun. Aku sudah tahu akan seperti ini.
*
*
*
Author POV
Seoul High School yang sepi karena jam pelajaran sekolah sudah berakhir sejak tadi. Baekhyun, Chaerin dan Eunji baru keluar dari gedung sekolah. Mereka pulang agak telat karena Chaerin harus mengembalikan buku ke perpustakaan dan memilih buku yang harus dia pinjam selanjutnya.
“Bagaimana kalau kita belajar di rumahku?” kata Baekhyun dengan semangat.
“Itu ide bagus!” kata Eunji tak kalah semangat.
Chaerin berhenti melangkah dan refleks langkah Baekhyun dan Eunji yang berada di kanan kirinya juga ikut berhenti.
“Kenapa kau masih melakukannya?!” kata Chaerin menatap Baekhyun tajam. Eunji yang mamahami keadaaan ini hanya bisa diam.
“Hah? melakukan apa?” tanya Baekhyun santai.
“Bukankah aku sudah mengatakannya. Dulu dan sekarang itu berbeda” kata Chaerin. Baekhyun hanya diam balik menatap Chaerin tajam. “Aku… tidak seperti cewek-cewek cantik yang selalu ada di sekelilingmu.” Chaerin memaksakan untuk tersenyum. “Kau, pasti mau menyuruhku mengerjakan tugas seperti yang mereka bilang, kan?” Ekspresi wajah Baekhyun berubah. Senyumnya yang terlihat sedari tadi menghilang entah kemana.
“Huh, ternyata kau juga berpikir seperti itu, ya” Baekhyun menyeringai. Kali ini giliran Chaerin yang terdiam. “Menyebalkan…” kata Baekhyun kemudian pergi meninggalkan Chaerin, dan Eunji yang masih bingung harus melakukan apa.
Chaerin tertunduk sedih. Menengelamkan wajahnya di kedua telapak tangannya. Kenapa sekarang aku merasa sedih? Kenapa aku harus mengatakan hal seperti itu? Apa Baekhyun membenciku? Aku tidak mau dia membenciku. Batinnya.
Chaerin mendongakkan kepalanya dan mendapati Baekhyun Berdiri di hadapannyatersenyum hangat.
 “Jangan pedulikan apa kata mereka. Aku sama sekali tidak pernah berpikir kalau kita berbeda. Dan semua cewek itu pasti cantik, tahu!” Baekhyun mencubit gemas pipi Chaerin. “Tidak ada yang berubah sejak dulu”.
“Baekhyun…” Chaerin tersenyum. Kata-kata Baekhyun membuat hatinya tenang.
“Wuah, Apa kalian benar-benar melupakanku?” tanya Eunji yang sejak tadi hanya diam memperhatikan dua temannya itu.
“Ppffftttt, puahahahaha” tawa Baekhyun pecah dan Chaerin ikut tertawa. Tawa Baekhyun yang terlalu berlebihan membuat Eunji semakin kesal. “Baiklah, ayo kita belajar!!!” Baekhyun merangkul Chaerin dan Eunji, membawa mereka menuju rumahnya.
Sementara tiga cewek memperhatikan mereka sejak tadi dari kejauhan dengan kesal.
*
*
*
Rumah Baekhyun…
Mereka belajar di ruang tamu. Eunji semakin semangat belajar karena ayah Baekhyun menyiapkan kue-kue enak. Selama belajar, Chaerin tidak langsung memberikan jawaban soal pada Eunji dan Baekhyun. Tapi, dia mengajarkan bagaimana cara untuk mendapatkan jawaban atas tugas matematika mereka.
“Wah… Chaerin-ah, daebak! Aku lebih mengerti penjelasanmu dari pada guru berkepala botak itu” puji Eunji.
“Kau hanya kurang konsentrasi, Eunji-ya” kata Chaerin.
“Tidak. Kau memang hantu buku, Park Chaerin” Baekhyun menambahkan.
“Hahaha… apa itu hantu buku”
“Kau seperti sebuah buku berjalan dan kau tahu banyak hal. Apa kau juga tahu bagamana masa depanku?” tanya Baekhyun.
“Mana aku tahu. Kau sendiri yang menentukan bagaimana masa depanmu” jawab Chaerin.
*
*
*
3 jam kemudian…
“Assa! Tugasku akhirnya selesai” Eunji berseru senang.
“Sepertinya kau akan menjadi master matematika di sekolah mulai besok” goda Baekhyun pada Eunji.
“Tidak akan, selama Chaerin masih bersekolah di sana” kata Eunji dengan wajah sedih.
“Ya, apa kau mau aku pindah dari sekolah”
“Tentu saja tidak. Bagaimana nasib nilai matematikaku jika kau tidak ada?” kata Eunji.
 “Eyy… Berhentilah membicarakan hal mengerikan itu” Cela Baekhyun.
“Kalau Chaerin pindah rumah, apa itu sangat mengerikan bagimu?” Eunji balas mengoda Baekhyun. “Hahaha… senang rasanya bisa membuat kalian seperti ini” kata Eunji karena Baekhyun dan Chaerin jadi salah tingkah.
“ Emm… Sudah malam, aku harus pulang”  Eunji pamit pada Baekhyun.
“Aku akan mengantarmu” kata Baekhyun.
“Tidak usah repot-repot. Aku bisa pulang sendiri” tolak Eunji.
“Apa kau yakin tidak ingin diantar?” tawar Baekhyun kembali.
“Tenang saja. Rumahku tidak terlalu jauh. Terimakasih Chaerin-ah sudah mengajariku. Dah…” kata Eunji seraya melambaikan tangannya.
 “Hati-hati Eunji-ya” Chaerin balas melambaikan tangannya.
“Bye!” Baekhyun melakukan hal yang sama dengan Chaerin.
“Aku juga harus pulang” kata Chaerin setelah Eunji menghilang dari pandangan mereka. Baekhyun menarik tas Chaerin saat Chaerin akan melangkahkan kakinya menuju rumah tetangga Baekhyun.
“Tetaplah di sini” Baekhyun memegang kedua bahu Chaerin dari belakang dan membawa Chaerin ke kamarnya.
“Ya! Lepaskan. Aku harus pulang, Baek!” Chaerin meronta tapi Baekhyun lebih kuat untuk tetap membawa Chaerin.
“Aku sudah memberitahu ibumu kalau kau ada di rumahku” jelas Baekhyun saat mereka sudah sampai di kamar Baekhyun di lantai dua. Baekhyun memberikan komik Kuroko pada Chaerin. “Kita harus menyelesaikannya. Aku tahu kau belum membacanya. Karena ibumu mengembalikannya hari itu juga” kata Baekhyun memperlihatkan senyum kotak khas miliknya.
“Maaf, aku mengatakan hal-hal aneh tadi” Chaerin menundukkan kepalanya malu.
“Bagus, aku suka kamu kalau sedang begini” Baekhyun tertawa dan mengacak-acak rambut Chaerin.
“He, hei! Hentikan!” Chaerin merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
“Jangan berpikir macam-macam dan mencoba menjauh dariku. Arasso!” Kata Baekhyun. Chaerin tersenyum dan mengangguk. “Dulu aku pernah bilang suka sama kamu, kan?” Baekhyun menatap lekat mata Chaerin. “Selamanya aku akan menyukaimu” mendengar kata-kata Baekhyun membuat seluruh darah Chaerin berkumpul di wajahnya sekarang. Wajahnya memerah…
“Me… memangnya apa kelebihanku?” tanya Chaerin salah tingkah.
“Dari dulu…” Baekhyun mengantungkan kata-katanya kemudian melepaskan kacamata Chaerin. “Kau terlihat cantik sekali” Baekhyun mendekatkan wajahnya menghapus jaraknya dengan Chaerin.
“Tu, tunggu!” Chaerin menutup bibirnya dengan kedua tangan karena hampir menyentuh bibir Baekhyun.
“Kenapa…?” Baekhyun malu sekaligus kesal.
“Kita memang sudah SMA tapi masih bukan sepasang kekasih, kan?”
“Ternyata kamu masih ingat. Lalu? Mau sampai kapan lagi?”
“Uh, eng…”
“Chaerin-ah”
“Apa besok kita bisa bertemu di bawah pohon itu?” kata Chaerin cepat.
“Baiklah” jawab Baekhyun tersenyum melihat Chaerin menjadi salah tingkah.
*
*
*
Chaerin POV
Aku ingin jadi cantik. Setidaknya punya rasa percaya diri. Aku ingin… mengatakan perasaanku yang sebenarnya pada Baekhyun…
“Bagaimana biar terlihat cantik ya? Waktunya sebentar lagi” Aku sedang mencari tahu sendiri bagaimana caranya menjadi cantik dengan smartphoneku di toilet sekolah. Mencoba beberapa model rambut dan cara menggunakan kosmetik yang ku pelajari lewat internet.
“Hari ini sangat menyebalkan!” terdengar beberapa orang masuk toilet. Sepertinya aku harus keluar.
“Baekhyun menolak ajakanku untuk makan malam” mendengar nama Baekhyun disebut, membuat aku tidak jadi keluar. Dan aku tahu ini adalah suara Soo Jung.
“Dia memang lain ya. Padahal banyak cowok yang mengantri untuk bisa makan malam bersamamu” ah, ini suara Sunny.
“Katanya dia sudah ada janji dengan seseorang malam ini” kata Soo Jung lagi.
“Jangan-jangan Baekhyun janjian dengan cewek yang tidak menarik itu” tidak menarik? Maksudnya aku??
“Aku kecewa sekali ternyata Baekhyun mempunyai selera yang buruk soal cewek”
“Padahal dia tahu kalau kau suka padanya. Tapi dia lebih memilih si culun itu” oceh seorang cewek yang kuyakini adalah Bora.
“Rasanya aku seperti dikalahkan oleh cewek kampungan itu, kan!”
“Bagaimana kalau Baekhyun benar-benar janjian dengan cewek culun itu?”
“Tidak akan ku maafkan! Aku tidak hanya kan menghancurkan cewek brengsek itu. Tapi juga akan menghancurkan Baekhyun”
“Soo Jung kau sangat menyeramkan!”
“Dandananku sudah sempurna. Ayo pergi dari sini” ajak Soo Jung.
Ini semua gara-gara aku. Baekhyun juga jadi sasaran. Aku tidak mau seperti itu…
*
*
*
Author POV
Di kelas 1A…
“Chaerin-ah, ayo pulang” ajak Baekhyun.
“Aku juga boleh pulang bersama kaliankan?” tanya Eunji.
“Hah? Tentu saja” Baekhyun mengedipkan sebelah matanya.
“Wah, Baekhyun-ah apakah kau dan Chaerin pacaran?” goda Jongdae.
“Belum” jawab Baekhyun malu-malu.
“Belum?! Artinya akan jadi dong??” Baekhyun hanya tertawa mendengar pertanyaan Kyungsoo.
“Aku ada rapat osis” Chaerin berjalan cepat keluar kelas. Tapi tangan Baekhyun lebih cepat untuk menahannya.
“Aku akan menunggu”
“Rapatnya akan lama. Jadi jangan menungguku”
“Aku akan menunggu, aku cemas kalau nanti sudah gelap”
Jangan seperti ini Baek, jangan bersikap baik seperti ini. Batin Chaerin.
“Cewek jelek seperti itu tidak akan ada yang mengganggu!” kata seseorang di salah satu sudut kelas.
“Siapa yang mengatakan itu?” Baekhyun menelusuri seluruh kelas dengan tatapan tajam. “AKU TANYA SIAPA?!!” nada bicara Baekhyun naik lima oktaf.
Chaerin tersenyum pahit.
Lagi-lagi Baekhyun melindungiku. Jangan melindungiku Baekhyun! Nanti kau akan  dibenci orang-orang! Kata Chaerin dalam hati.
“Aku tidak akan memaafkan orang itu. Walaupun dia seorang perempuan” kata Baekhyun dingin. Semua orang di kelas terdiam. Mereka pertama kalinya melihat ekspresi dingin Baekhyun.
“Ini semua salahmu… Kenapa kau masih tidak mengerti juga?” kata Chaerin pada Baekhyun.
“Chaerin-ah” Baekhyun menatap Chaerin sendu.
“Aku dijelek-jelekan, padahal tidak melakukan apa-apa. Itu semua gara-gara kau mengajakku bicara. Berhentilah melakukannya. Itu benar-benar mengganguku” kata Chaerin.
“Kenapa kau malah menyalahkan Baekhyun” Sunny mendorong pelan bahu Chaerin.
 “Jangan pernah mengajakku bicara lagi” kata Chaerin lalu pergi memecahkan keheningan yang terjadi di kelas 1A.
“Menyebalkan” Baekhyun menggigit bibir bawahnya tidak percaya Chaerin mengatakan itu padanya.
*
*
*
Chaerin POV
Baekhyun, apa kau marah dengan ucapanku yang menyebalkan tadi. Kau pasti membenciku, kan? Makanya… jangan lagi bersikap baik denganku.
Aku masih tetap memoles wajahku dengan alat-alat make up sederhana yang aku beli sepulang sekolah tadi.
“Eomma, aku pergi” kataku meninggalkan eomma yang terkejut mungkin karena penampilanku sedikit berbeda sekarang. Entahlah apa yang terjadi padaku. Aku terus melangkahkan kakiku menuju pohon itu. Pohon di mana janji polos itu diucapkan.
“Tidak mungkin dia datang…” aku sudah sampai di bawah pohon besar yang berada di tengah-tengah taman. “Hahh… Tidak ada artinya aku memakai baju bagus seperti ini sekarang” Aku menunduk melihat baju yang aku kenakan. Otomatis air mataku yang sudah penuh di pelupuk mataku pun tumpah. “Aaaaa… kenapa aku masih mengharapkanmu Byun Baekhyun” Aku bersandar di batang pohon. “Gwaenchana Chaerin-ah! Baekhyun tidak akan dibenci oleh yang lainnya. Seperti ini lebih baik” Aku bicara menyemangati diriku sendiri. Tapi, air mataku terus saja keluar.
“Maaf membuatmu sedih” Baekhyun?!!! Aku mendengar suaranya. Dari mana? Sejak kapan dia datang?? Baekhyun datang di hadapanku. Apa dia di balik pohon ini sejak tadi??? “Selama ini aku hanya memikirkan diriku saja. Tapi tidak akan ku biarkan seperti ini lagi. Kau tidak perlu melindungiku. Aku yang akan melindungimu.” Kata Baekhyun dan tangannya menarikku ke dalam pelukkannya. Tangisku kembali pecah.
“Jangan menangis Chaerin-ah. Maskaramu luntur tuh” kata Baekhyun membuat aku melepaskan pelukannya dan menatapnya sebal. Baekhyun membalasnya dengan senyum dan mengelus puncak kepalaku.
Di bawah pohon, kami duduk dan bernostalgia tentang moment-moment yang sudah kami lewatkan bersama. Yah, kami bernostalgia.
“Kenapa…” kata-kataku tertahan.
“Apa?”
“Sebenarnya apa yang menarik dariku?” tanyaku malu.
“Oh… itu karena kamu terlalu cantik, yang lain jadi tidak terlihat.” Baekhyun menghapus bekas air mata yang masih tersisa di wajahku. “Makanya, ayo ciuman seperti janji kita dulu” tanpa aba-aba Baekhyun mendekatkan wajahnya dan…
CHU~


"Meski kita sekarang berbeda, tapi bukankah dulu kita memiliki awal yang sama?" - Byun Baekhyun


~~~END~~~



Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.